PENGALAMAN MENGIKUTI ORGANISASI

Kali ini saya ingin membagi pengalaman saya kepada pembaca. Pengalaman Organisasi yang pernah saya ikuti adalah sebagai anggota OSIS(Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan Remaja Islam. memang tidak banyak yang saya ikuti tapi organisasi ini cukup menarik dan berguna bagi saya. karena dengan berorganisasi kita dapat mengenal orang banyak sekali diluar sana, dan punya banyak pengalaman yang seru dan menarik.

      Pengalaman saya berorganisasi pada saat saya SMA, saya pernah mengikuti Organisasi sebagai OSIS. Waktu itu saya menjabat sebagai anggota, pengalaman saya dalam mengikuti organisasi OSIS. Waktu penerimaan siswa baru, saya beserta teman-teman saya. Disibukan dengan kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa). Saya diminta membuat kegiatan-kegiatan untuk siswa baru di sekolah saya, disitulah manfaat berorganisasi terlihat. Kami beserta teman-teman melakukan diskusi, perencanaan, dengan teman-teman untuk membuat kegiatan semenarik mungkin dengan cara membawa makanan yang aneh-aneh, memakai perlengkapan yang lucu-lucu. setelah saya dan para angota yang lainnya sudah menyiapkan segalanya dengan baik, dimulailah acara MOS bagi siswa dan siswi baru disekolah saya. setelah beberapa kegiatan dilaksanakan, akhirnya kegiatan selesai dilaksanakan dengan lancar dan sesuai rencana.

      Nah, ini dia pengalaman yang menurut saya paling seru. Saya pernah mengikuti organisasi dalam acara remaja islam. Awal mulanya saya dan teman-teman mebuat perkumpulan remaja islam, nah kemudian kita berencana membuat acara yang islami selama bulan ramadhan kemarin. akhirnya diputuskan membuat acara buka bersama anak yatim. Setiap malam sehabis sholat magrib saya dan teman-teman berkumpul di depan masjid untuk membicarakan bagai mana acara ini bisa terlaksana sambil menunggu datangnya sholat tarawih. Kami susun struktur organisasinya dari mulai penanggung jawab acara, ketua, skertaris, bendahara, juga keamanan.

      Saya bertugas dalam penggalangan dana untuk buka bersama anak yatim, saya dan teman satu group. Membuat proposal untuk penggalangan dana ke warga dan pengguna jalan. Setelah proposal penggalangan dana selesai, Saya dan teman saya segera mengumpulkan dana ke warga dan pengguna jalan. sedangkan teman-teman yang lainnya, melaksanakan tugas yang sudah diberikan sebelumnya.

setelah dana terkumpul kami dan yang lainnya mempersiapkan dekorasi dan makanan untuk buka puasa anak yatim. Setelah acara buka bersama anak yatim selesai, kamipun merasa sangat senang dan lega karna acara dapat berjalan sesuai rencana. 

      Itulah pengalaman saya, dalam mengikuti suatu organisasi, dilingkungan rumah saya dan sekolah saya. semoga cerita ini dapat menginpirasi kalian untuk saling berorganisasi. karna dengan berorganisasi kita dapat pengalaman dan juga banyak teman.
Dan ini sedikit penjelasa tentang organisasi OSIS yang pernah saya ikuti

PENGERTIAN OSIS
OSIS merupakan organisasi kesiswaan di sekolah maupun kursus, dimana siswa dapat mengembangkan potensi diri dan pengetahuannya melalui aktivitas organisasi yang ada. OSIS kepanjangan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah, ang jika diperinci sebagai berikut:
Organisasi

Organisasi secara umum adalah sekelompok manusia yang berkumpul dalam suatu wadah yang mempunyai tujuan yang sama dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan yang dimaksud organisasi di sini adalah wadah bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan.
Siswa
Siswa adalah peserta didik yang mengikuti pendidikan di sekolah dan kursus di lingkungan pembinaan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
Intra
Intra adalah di dalam sekolah atau kursus itu sendiri dan tidak ada hubungan organisatoris dengan sekolah atau kursus lain.
Sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan tempat guru mengajar dan siswa belajar, maka terjadilah proses belajar mengajar, dimana para siswa dapat meningkatkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pandangan hidup, kebijaksanaan dan kepribadian, tata pergaulan/hubungan dan hasil karyanya.
Secara definitif, pengertian OSIS dapat dirumuskan sebagai berikut: “OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa dan kursus di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (SD, SMP, SMA, dan kursus-kursus) dan tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah atau kursus lain.
Definisi yang sama juga dapat dilihat dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0416/1984 tentang Pembinaan Kesiswaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bab II tentang Pengertian Dasar”
Rumusan lain tentang OSIS sebagaimana dikemukakan sebagai berikut: “OSIS adalah satu-satunya organisasi kesiswaan di sekolah dan kursus untuk mencapai tujuan pembinaan kesiswaan serta pengembangannya dan tidak ada hubungannya dengan organisasi OSIS di sekolah lain”.
Batasan bahwa OSIS merupakan lembaga kesiswaan di sekolah-sekolah menengah tingkat pertama maupun atas sebagaimana tersebut di atas, memberikan pengertian yang lebih umum dan luas. Artinya OSIS di sekolah-sekolah keagamaan seperti tsanawiyah dan aliyah juga tercakup di dalamnya.
Dengan berpijak pada batasan tersebut pula dapat dikemukakan beberapa kritria tentang OSIS, yaitu :
1. OSIS merupakan wadah organisasi kesiswaan yang bersifat intra sekolah (organisasi di lingkungan sekolah itu sendiri).
2. OSIS merupakan sarana pembinaan dan pengembangan potensi dan kreativitas guna meningkatkan pemahaman pendidikan di sekolah.
3. Organisasi OSIS di suatu sekolah bersifat independen, dalam arti tidak memiliki keterkaitan dengan OSIS di sekolah lain.
4. Pembina siswa adalah kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolah.
5. Pemimpin siswa adalah pengurus OSIS yang dipilih oleh para siswa di sekolah dan kursus itu dalam jangka waktu tertentu dan mendapat pengesahan dari kepala sekolah yang bersangkutan.
LANDASAN DASAR PEMBENTUKAN OSIS
OSIS sebagai organisasi kesiswaaan memiliki landasan hukum yang legal. Hal ini dimungkinkan agar dalam perkembangan OSIS daapt menunjukkan eksistensinya sebagai organisasi yang dalam segala aktivitasnya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Pada sisi lain OSIS juga harus dapat memfungsikan dirinya sebagai wadah pembinaan anggotanya.
Adapun landasan dasar berdirinya OSIS sebagaimana tersebut di atas adalah:
1. Landasan idiil/kontitusional Pancasila dan UUD 1945.
2. Landasan strategis, TAP MPR No.II/MPR/1998 tentang GBHN.
3. Landasan historis
Sumpah pemuda.
Semangat 1945 yang merupakan semangat juang murni dan sebagai daya penggerak yang telah dicetuskan untuk membela Proklamasi 1945 dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
1. Landasan normatif, etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup di masyarakat.
2. Landasan operasional
Kepres No.23/Kepres/1974 tentang Koordinasi Pembinaan dan Pembinaan Generasi Muda.
Keputusan Mendikbud No,211/Y/1978 tanggal 15 Juli 2978 tentang Sistem Ajaran Sekolah
Keputusan Mendikbud No.1323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978, tentang Pola Dasar Pembinaan Generasi Muda.

AZAS-AZAS OSIS
Untuk meningkatkan daya guna organisasi bagi pencapaian tujuan yang diharapkan, maka pihak yang terkait dalam pembinaan organisasi tersebut perlu mengusahakan penggunaan berbagai azas organisasi.
Azas-azas yang berlaku dalam organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang pada dasarnya tidak berbeda dengan azas yang biasa digunakan pada organisasi-organisasi lain. Azas-azas organisasi yang dimaksud adalah :
1. Azas kejelasan tujuan.
2. Azas kejelasan pembagian kerja.
3. Azas kesatuan perintah.
4. Azas koordinasi.
5. Azas pengawasan dan rentangan kontrol.
6. Azas kelenturan.
Selanjutnya di bawah ini, azas-azas tersebut akan dibahas secara singkat:
Azas kejelasan tujuan
Tujuan yang hendak dicapai menentukan volume beban kerja suatu organisasi yang pada gilirannya akan berpengaruh pula pada pola atau struktur organisasi dan terhadap jenis-jenis kegiatan yang akan diwujudkan secara operasional. Oleh sebab itu tujuan yang hendak dicapai harus dirumuskan secara jelas dan berbatas, dalam arti dapat dipahami dan mungkin dicapai dalam batasan waktu yang tersedia.
Azas pembagian kerja
Pembagian dan pembidangan kerja dalam organisasi dilakukan melalui unit-unit kerja sangat penting artinya dalam pencapaian tujuan organisasi.
Setiap pemimpin tidak akan bekerja sendiri dalam melaksanakan semua volume dan beban kerja organisasi. Pemimpin harus menyerahkan sebagian atau seluruh wewenang kepada semua personel yang tergabung di dalam organisasi kerjanya. Kemudian setelah itu mampu mengarahkan, membimbing, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan organisasi agar tetap berada dalam garis kebijaksanaan yang ditetapkan.
Dengan demikian organisasi harus bersifat fungsional, pembagian kerja yang dilakukan masing-masing unit kerja harus mampu menampung beban kerja yang sejenis diiringi dengan menempatkan personel yang tepat. Di dalam setiap unit kerja juga dimungkinkan dilakukan kegiatan atas usaha-usaha perencanaan dan pelaksanaan perintah.
Azas kesatuan perintah
Azas kesatuan perintah berati bahwa setiap pejabat atau petugas dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang atau atasan tertentu saja yang menjadi atasannya. Pekerjaan tidak dapat berlangsung efektif bilamana seorang petugas harus melayani dua atasan atau lebih yang sama tingkatannya atau sama wewenangnya. Perintah dari dua orang atau lebih akan membingungkan, karena tidak jelas perintah siapa diantara kedua orang tersebut harus dilakukan terlebih dahulu atau yang harus diutamakan.
Azas koordinasi
Akibat atau konsekuensi dari pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, maka perlu dilaksanakan koordinasi. Azas ini terutama dimaksudkan agar tiap-tiap personel pengurus dalam sebuah organisasi tidak bekerja sendiri-sendiri.
“Koordinasi adalah usaha menyelaraskan tugas-tugas dan pelaksanaannya antara setiap personel dan setiap unit kerja, termasuk juga dalam pendayagunaan fasilitas dalam hubungan kerja yang harmonis dan berdaya guna”
Perasaan memandang tugas sendiri atau tugas unit lain sebagai yang terpenting dan orang atau unit kerja yang lain tidak ada artinya tidak boleh tumbuh dan berkembang pada setiap personel. Perasaan itu akan merugikan usaha pencapaian tujuan organisasi karena akan kesulitan bagi terselenggaranya koordinasi-koordinasi yang efektif.
Azas pengawasan dan rentangan kontrol
Koordinasi akan berjalan lancar bilamana pucuk pimpinan unit kerja mampu menjalankan pengawasan yang dapat menumbuhkan kesadaran bahwa antar personel dapat saling membantu dalam mewujudkan beban kerja masing-masing. Pengawasan sebagai azas organisasi menitiberatkan pada terjangkaunya setiap personel sampai unit kerja terendah, sehingga tidak seorang pun yang boleh merasa dapat melakukan pekerjaan dengan semaunya sendiri. Kemampuan melakukan pengawasan itu ada batasnya, bilamana diharapkan dapat dilakukan secara efektif. Batasan itu disebut rentangan kontrol (pan of control).
Rentangan kontrol pada dasarnya berarti banyak atau sedikitnya jumlah bawahan yang dapat diawasi oleh seorang pejabat yang menjadi atasannya.Banyak sedikitnya bawahan yang berada dalam pengawasan seorang atasan erat hubungannya dengan efektivitas kerja.
Azas kelenturan (flexibility)
Setiap organisasi keja harus menyesuaikan organisasinya dengan perubahan-perubahan dan perkembangan, baik karena keadaan-keadaan dari dalam organisasi atau dari luar organisasi.

AKTIVITAS OSIS
OSIS sebagai suatu organisasi di sekolah hakekatnya adalah kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Tujuan itu tidak akan tercapai tanpa adanya aktivitas yang dilaksanakan.
Materi aktivitas OSIS memang sudah terstruktur dari atas. Pada masing-masing sekolah tinggal menjabarkan dalam bentuk kegiatan nyata. Di bawah ini beberapa petunjuk teknis pembinaan kesiswaan tentang pembidangan materi aktivitas tersebut, yaitu :
Bidang ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Memperingati hari-hari besar agama.
Mengadakan kegiatan lomba keagamaan.
Lomba cerdas tangkas dalam bidang agama.
Mengadakan sholat jumat bersama.
Kegiatan bulan Ramdhan.
Ceramah keagamaan.
Bidang kehidupan berbangsa dan bernegara
Upacara rutin tiap senin dan sabtu.
Mengadakan upacara bendera tiap hari-hari besar nasional.
Mengadakan temu karya siswa.
Lomba karya tulis ilmiah.
Bidang pendidikan pendahuluan bela negara
Latihan PBB.
Kunjungan ke tempat-tempat bersejarah.
Napak tilas jejak-jejak pahlawan.
Bidang kepribadian dan budi pekerti luhur
Donor darah.
Kegiatan pergaulan siswa di dalam kelas.
Tata krama pergaulan siswa di dalam kelas dan di luar kelas/sekolah
Berbagai macam kegiatan dari bidang-bidang yang ditetapkan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan peran siswa dalam menjaga dan membina siswa sebagai wiyatamandala, sehingga terhindari dari upaya dan pengaruh segala hal yang bisa menghambat dan bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional.
Menurut hemat penulis, maksud lain dari pembinaan aktivitas siswa dalam organisasi ini adalah :
1. Untuk menumbuhkan daya tangkap pada diri siswa supaya mampu menyaring pengaruh budaya asing yang tidak bertentangan dengan budaya sendiri.
2. Memantapkan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler untuk menunjang kegiatan kurikuler.
3. Meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa.
4. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara.

TUJUAN DIBENTUK OSIS
Umum
Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara antara lain    disebutkan: “Generasi muda sebagi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila. Pembinaan dan pengembangan generasi muda dilakukan secara nasional, menyeluruh dan terpadu serta dimulai sejak dini mungkin dan mencakup tahap-tahap pertumbuhan sebagai anak, remaja dan pemuda. Pembinaan dan pengembangan generasi muda merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, lingkungan pemuda dan pemerintah serta ditujukan untuk meningkatkan kualitas generasi muda”.
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa generasi muda dalam berbagai aktivitas dan peranannya menempati posisi penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu perlu ditingkatkan upaya pembinaan dan pengembangan generasi muda secara terus menerus dalam kerangka pendidikan nasional. Siswa sebagai bagian dari generasi muda perlu terus menerus dibina dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pengembangan wadah-wadah generasi muda termasuk OSIS perlu ditingkatkan secara terarah dan teratur, di samping itu perlu diciptakan suasana yang sehat agar kreativitas dan tanggung jawab siswa semakin berkembang serta diusahakan bertambahnya fasilitas dan sarana yang memungkinkan peningkatan dan pengembangan kegiatan siswa.
Khusus
Pembinaan dan pengembangan yang dimaksud untuk meningkatkan peran serta siswa dan pendidik untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wawasan wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga terhindar dari pengaruh dan usaha yang bertentangan dengan Tujuan Pendidikan Nasional. Di samping itu usaha pembinaan dan pengembangan kesiswaan melalui OSIS juga dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan daya tangkal pada diri siswa agar mampu mencegah pengaruh kebudayaan yang bertentangan dengan kebudayaan nasional, memantapkan kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum, peningkatan apresiasi dan kegiatan seni, menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara dalam meneruskan jiwa dan semangat 45 serta meningkatan kesegaran jasmani dan rohani.
Untuk mengimplementasikan wawasan wiyatamandala perlu diciptakan suasana dimana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan ko kurikuler dan ekstra kurikuler dapat berlangsung dengan mantap.
Kita semua menyadari bahwa dewasa ini program persekolahan yang semata-mata mengandalkan pada kegiatan kurikuler tidak akan mampu mencapai tujuan pendidikan seperti yang tertera dalam Garis-garis Besar Haluan Negara.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka kegunaan persekolahan ini perlu diperkaya dengan pembinaan kesiswaan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler yang titik beratnya pada pembinaan kepribadian dan ketrampilan siswa.
Upaya untuk mewjudkan wawasan wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan organisasi intra sekolah (OSIS), kegiatan ko kurikuler, ekstra kurikuler serta menciptakan suatu kondisi yang memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan yang baik dan mantap.
Sasaran
Sasaran pembnaan dan pengembangan OSIS adalah seluruh siswa pada setiap jenis, tingkat dan jenjang sekolah/kursus di lingkungan pembinaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, baik negeri maupun swasta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages